Puskesmas wonosobo bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB menyelenggarakan pemasangan kontrasepsi Implant dan IUD.

PROGRAM KB PELAKSANAAN PELAYANAN PEMASANGAN IMPLANT

DI PUSKESMAS WONOSOBO

                Dalam rangka Hari Kesatuan Gerak (HKG) dalam bulan bakti gotong royong masyarakat Propinsi Jawa Timur Tahun 2012 serta dalam upaya percepatan pencapaian PPM implant tahun 2012, maka Puskesmas Wonosobo bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB dan dibantu oleh PKK melaksanakan kegiatan pemasangan implant dengan jumlah akseptor sebanyak 60 orang. Kegiatan pelaksanaan pemasangan implant tersebut dilaksanankan secara bertahap.

            Pelaksanaan pelayanan implant dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 yang di laksanakan di Puskesmas Wonosobo dengan jumlah akseptor sebanyak 60 orang akseptor. Pelaksanaan pelayanan implant pada tahap kedua akan dilaksanakan pada tanggal 19 April 2012, yang akan dilaksanakan di Puskesmas Wonosobo denfan jumlah akseptor sebanyak 30 orang akseptor.

           Hasil kegiatan pelaksanaan pemasangan implant yang dilaksanakan di Puskesmas Wonosobo dapat berjalan sukses dengan terget sasaran akseptor  sesuai dengan yang diharapkan.  Puskesmas Wonosobo siap memberikan pelayanan yang terbaik demi mensukseskan program KB (Keluarga Berencana). Dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang merupaka salah satu indikator Milenium Development Goals.

)leh, Heny Wijayanti, AmdKeb.

 foto foto kegiatan:

 

Continue reading →

STBM. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Puskesmas Wonosobo bekerja sama dengan Stikes Banyuwangi dan Dinkes Banyuwangi melaksanakan Pemicuan STBM

    Puskesmas Wonosobo bekerjasama dengan Stikes Banyuwangi mengadakan pemicuan dengan metode STBM. Pemicuan ini dilakukan di desa Bagorejo Kec. Srono Banyuwangi. Beberapa warga bersemangat untuk mengikuti serangkaian acara pemicuan yang di gagas oleh Mahasiswa Akbid Stikes Banyuwangi. Pemicuan ini dilakukan dibeberapa titik di desa tersebut dan diharapkan warga benar benar terpicu untuk membuat jamban sehingga warga tidak lagi buang air besar disembarang tempat. Desa Bagorejo adalah salah satu desa di kecamatan Srono kabupaten banyuwangi. di desa tersebut sekitar 8,7% penduduknya masih belum mengunakan jamban atau sarana lainnya untuk buang air besar, mereka masih menggunakan sungai, got dan tempat tempat lain yang tentu saja tidak layak untuk buang air besar. 

       Pemicuan merupakan cara terbaik untuk menggugah masyarakat, melibatkan mereka untuk berpikir tentang prilaku mereka yang buang air disembarang tempat adalah cara terbaik untuk menyadarkan mereka. Mereka diajak berpikir tentang akibat yang akan timbul dari prilaku mereka dan sekaligus diajak berpikir tentang cara mengatasi atau mengubah prilaku mereka. Dari pemicuan akan disepati oleh mereka tentang bagaimana membuat jamban dan sekaligus pendanaannya. Dengan demikian masyarakat akan merasa ikut memiliki jamban tersebut sehimgga akan menggunakanya dan juga pasti akan merawatnya.

        

 Dari pemicuan tersebut disepakai oleh semua warga untuk segera membuat jamban dengan cara arisan, dan warga berjanji untuk menggunakan jamban tersebut serta merawatnya.

Continue reading →